HALSEL, TLM – Investor asal Korea Selatan (Korsel), Mr. Moon Myoung Sub, seorang pengusaha perikanan yang bergerak di industri kemaritiman, menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi dalam budidaya ikan nila di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.
Menurut Mr. Moon, Halmahera Selatan memiliki potensi alam dan kualitas air yang sangat baik untuk pengembangan budidaya ikan nila. “Di Maluku Utara, satu-satunya daerah yang memiliki kondisi air dan alam terbaik untuk usaha budidaya ikan nila hanya ada di Halmahera Selatan,” ujarnya kepada media ini, senin (25/08/2025).
Ia menekankan bahwa budidaya ikan nila merupakan salah satu solusi penting untuk meningkatkan ketahanan pangan di Halsel dalam jangka panjang.
Selain itu, Mr. Moon memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah terkait strategi pengembangan sektor ini, antara lain penyediaan lokasi strategis untuk penampungan serta penerapan metode pertumbuhan ikan yang lebih modern dan efisien.
“Pertama, peningkatan gizi, kedua penyediaan lahan strategis, setelah itu saya akan ambil dan mengekspor ke Korea,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyebut bisnis ikan nila sangat menjanjikan karena seluruh bagian tubuh ikan dapat dimanfaatkan (zero waste) dan memiliki nilai jual tinggi.
Mr. Moon juga menyoroti kontribusi sektor ini terhadap perekonomian lokal. “Usaha budidaya ikan nila, khususnya di daerah Halmahera Selatan seperti di Kolam Budidaya Universitas Nurul Hasan Bacan, merupakan bukti nyata keterlibatan masyarakat dalam membangun perekonomian dan kesejahteraan bersama,” terangnya.
Ia menilai panen perdana ikan nila yang dilakukan Pemerintah Daerah di Kolam Budidaya UNSAN Bacan baru-baru ini merupakan langkah awal penting meski hasilnya baru sekitar 200 kilogram dan belum memenuhi standar ekspor.
Ke depan, Mr. Moon menargetkan volume ekspor ikan nila dari Halsel dapat mencapai beberapa ton per bulan untuk dipasarkan ke Korea. Meski begitu, ia mengakui masih ada sejumlah tantangan seperti serangan penyakit dan keterbatasan pakan berkualitas. Karena itu, penerapan teknologi dan praktik budidaya berkelanjutan sangat dibutuhkan.
Peran budidaya dan industri pengolahan ikan nila tidak hanya sebagai penggerak ekonomi, tetapi juga sebagai bagian dari penguatan sektor agromaritim yang sejalan dengan visi “Halmahera Selatan dalam Bingkai Saruma Senyum Humanis” — sebuah pembangunan yang menekankan kesejahteraan, keberlanjutan, dan kebersamaan masyarakat. (Red)