Ambon (ANTARA) – PT PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) menghadirkan layanan program listrik desa di daerah 3T (terdepan,terluar, tertinggal) yakni Desa Ngaibor, Kecamatan Aru Selatan, Kabupaten Kepulauan Aru.
Wakil Bupati Kepulauan Aru, Muin Sogalrey mengatakan, pemerintah berkomitmen melakukan upaya pemerataan listrik pedesaan demi terwujudnya energi berkeadilan yang dipetakan berdasarkan data potensi desa.
“Atas nama pemerintah daerah, saya memberikan apresiasi kepada semua pihak yakni DPR RI, pemerintah provinsi, kabupaten, khususnya PLN UP3 Tual dan ULP Dobo yang telah membangun kerja sama dengan baik, melalui pendekatan ekspansi perluasan jaringan listrik kepada masyarakat yang tinggal di pedalaman, tersebar dan jaraknya jauh dari jaringan listrik PLN,” katanya di Aru, Jumat.
Ia menyatakan, PT PLN (Persero) diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan Program listrik desa, yang merupakan bentuk kepedulian negara untuk menghadirkan listrik di daerah 3T, dan mewujudkan energi berkeadilan bagi masyarakat yang berada di pelosok desa terpencil yang memiliki hak yang sama untuk menikmati energi listrik.
Pemerintah kecamatan dan desa diminta membantu mengedukasi masyarakat agar dapat menjaga dan memelihara infrastruktur kelistrikan dengan baik sehingga PLN dapat memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat.
“Hal ini perlu ditegaskan karena salah satu kendala belum dioperasikan listrik di beberapa titik adalah infrastruktur kelistrikan dirusak oleh oknum,” katanya.
Manajer UP3 Tual, Martinus Pasensi berharap, ada sinergi antara PLN, Pemda, dan masyarakat dalam membangun Kabupaten Kepulauan Aru yang dimulai dari desa untuk Aru yang mandiri, sejahtera dan bermartabat.
Melalui realisasi program listrik desa ini yang menjadi penantian panjang, aktivitas masyarakat akan semakin produktif, karena itu diimbau untuk bersama menjaga aset PLN demi kelangsungan hidup masyarakat di desa.
“Kita tahu bahwa kita sedang mengukir sejarah dengan hari ini diresmikan listrik desa, tepatnya di Desa Ngaibor, selain itu ada banyak tugas tahun ini yang harus kita selesaikan dikarenakan rasio elektrifikasi di kabupaten Kepulauan Aru belum 100 persen, ” ujarnya.
Sementara itu Manajer PLN ULP Dobo, Nico Lewaherlla menyampaikan, jumlah calon pelanggan Desa Ngaibor sebanyak 80 pelanggan dan dilayani menggunakan tiga trafo dengan kapasitas 50 kVA.
Listrik di Desa Ngaibor akan dinyalakan dari PLTD Jerol dengan daya mampu sebesar 192 kW, beban puncak eksisting sebesar 80 kW dan beban puncak setelah penyalaan listrik desa Ngaibor sebesar 87,2 kW, sedangkan jam nyala selama 12 jam mengikuti jam nyala PLTD Jerol.
Sumber: Antara News