Anggaran yang minim dan persiapan seadanya, tidak membuat Rahul pesimis. Siswa SMA 10 Ternate ini mampu membuktikan kemampuannya di atas ring, pada gelaran final kejuaraan tinju Walikota Cup 2, di Balai Manunggal, Jenderal Yusuf, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (16/2).
Hamka, wakil finalis Kabupaten Gowa, harus puas dengan angka 3 – 0 dari penilaian 5 hakim wasit. Sedangkan Rahul, praktis membawa pulang medali emas untuk kontingen Maluku Utara (Malut), dan menyabet gelar pahlawan baru dalam Kelas Tinju 52 Kilogram Putera.
Sementara, petinju Nuzla Nukuhehe harus puas menyabet medali perak, setelah gagal mempertahankan posisinya di laga final Kelas 54 Kg Elite Women. Kendati demikian, siswi SMK Bina Informatika Ternate itu menjadi juara favorit pada kejuaraan tersebut.
Pelatih tinju kontingen Maluku Utara, Rudy Umboh, mengaku tidak menyangka anak latihnya tampil superior. Rudy bilang, ini berkat dukungan materil dari Pemerintah Kota Ternate, yang turut mensupport kontigen Malut untuk berlaga di ajang tahunan tersebut.
Menurut Rudy, persembahan juara oleh ketiga anak latihnya itu di luar dari ekspektasi. Sebab mereka tampil dengan persiapan yang minim.
“Kontingen ini dibiayai oleh Pemerintah Kota Ternate dan diikuti para atlet binaan dari Kota Ternate. Sebab anggaran Pengprov Pertina Malut minim,” tutur Rudy.
Pelatih kedua yang juga Sekretaris Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Tinju Nasional (Pertina) Maluku Utara, Jaenal Basri, mengaku bersyukur atas prestasi ini. Karena bisa mengawal dan menjadi saksi juara para anak latihnya.
Jaenal katakan, Ketua Pengprov Pertina Malut, Djasman Abubakar, berkeinginan hadir. Namun masih sibuk. “Tapi saya masih dapat mewakili beliau untuk melihat mereka sebagai posisi pelatih. Kebetulan saya juga bertindak sebagai wasit hakim dalam kejuaraan ini,” jelasnya.
Ditanya soal mengapa Pengprov Pertina Malut tidak mengirimkan para atlet utama provinsi, Jaenal bilang, secara kuantitas atlet Pengprov belum siap. Kendati demikian, kejuaraan ini sebagai partai uji coba jelang pra pekan olahraga nasional (Pra PON).
Ia mengaku diundang oleh pihak penyelenggara. Kebetulan tajuk undangannya ke daerah timur Indonesia. Hanya saja sebagian tidak hadir. Namun Pengprov Pertina Malut merespon undangan ini dengan mengirimkan delegasinya.
“Karena Pengprov belum memiliki atlet utamanya serta dalam hal anggaran, maka direkomendasikanlah Pengda Pertina Kota Ternate untuk mengirimkan para atletnya dalam laga ini,” ujar Jaenal.
Jaenal berharap, pemerintah daerah di seluruh Maluku Utara dapat memperhatikan prestasi para atletnya, dan mendukung usaha olahraga tinju di Maluku Utara. Apalagi Pra PON Ternate sudah di depan mata.
“Mudah-mudahan para stake holder sekaligus pemerintah di seluruh daerah Maluku Utara dapat mendukung olahraga ini dan lebih maju lagi, supaya dapat meloloskan banyak atlet ke PON Papua di 2020 nanti,” harap Jaenal.
Sekadar diketahui, Maluku Utara telah terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan Pra-PON Tinju 2019 usai terpilih di keputusan Musyawarah Kerja Nasional pada Oktober 2017 di Provinsi Bangka Belitung. “Dan ini kesempatan kita yang tak boleh di sia-siakan,” ujarnya.
Adapun pelatih dan atlet yang ikut dalam kejuaraan ini terdiri dari 2 orang pelatih dan 5 orang atlet. Mereka adalah Rudy Umboh dan Jaenal Basri. Sedangkan para atlet di antaranya, Candro Nyong, Firman Hamid, Rahul Buamona, Nuzla Nukuhehe dan Kiki Farian