Gubernur Maluku Utara (Malut),
Abdul Gani Kasuba meminta kepada para pemerintah kabupaten (pemkab) agar memberikan
dukungan terhadap pengembangan iklim investasi tiap-tiap kabupaten.
“Sebagai wakil pemerintah pusat, tentunya
pemprov menindaklanjuti dengan memberi kemudahan dan peluang sebanyak-banyaknya
investor masuk ke Malut agar kesejahteraan kepada masyarakat,” kata
Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba di Ternate, beberapa waktu lalu.
Dia menyatakan, sesuai arahan Presiden Joko
Widodo agar pemda tidak mempersulit izin bagi investor yang akan menanamkan
modalnya di daerah.
Akan tetapi, perusahaan juga tentunya harus
mengikuti prosedur dan aturan berlaku dengan mekanisme perizinan dan tidak
melanggar hukum.
Geliat investasi kelapa sawit di kabupaten
Halmahera Selatan
Salah satu bentuk investasi yang tumbuh sangat
signifikan di Provinsi Maluku, tepatnya di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel)
adalah perkebunan kelapa sawit yang dimiliki oleh Korindo Group melalui unit
usaha kelapa sawitnya, PT Gelora Mandiri Membangun (PT GMM).
Terletak di desa Gane Dalam, Kabupaten Halsel,
PT GMM mengelola perkebunan kelapa sawit seluas 10.000 Ha.
Melalui investasi usaha perkebunan sawit ini,
perusahaan memproyeksikan dapat menyerap 1,800 tenaga kerja dengan mayoritas
menggunakan tenaga kerja lokal. Hal ini diyakini dapat turut mengurangi jumlah
pengangguran dan berdampak pula pada meningkatnya roda perekonomian daerah ini.
Pada kesempatan berbeda, Karo Protokol,
Kerjasama dan Komunikasi Publik Pemprov Malut, Muliadi Tutupoho menambahkan,
Pemprov Malut meminta agar Pemkab mendukung invesntasi PT GMM di wilayah Gane,
karena telah memberi kontribusi terhadap daerah.
“Tidak saja dari segi penerimaan pendapatan
daerah, tetapi dari segi peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama di
sekitar kawasan perusahaan,” katanya.
Sementara itu, Koordinator CSC PT GMM, Mahdi M.
Nur mengatakan, dalam pengimplementasian kegiatan tanggung jawab sosial
perusahaan (CSC/CSR) pihaknya berkomitmen pada lima pilar utama, yakni
pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, dan lingkungan.
“Selain menyerap tenaga kerja lokal, kami
pun aktif mendukung pembangunan desa, seperti pembangunanan fasilitas ibadah,
jalanan desa, dan penyediaan fasilitas dan alat-alat pendidikan, hingga
beasiswa,” tukasnya.