Smelter 2021

2 Perusahaan ini Capai Target Proyek Smelter di 2021!

Pertambangan

Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Jenderal Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ridwan Djamaluddin mengungkapkan sepanjang tahun 2021, dari empat pembangunan fasilitas permunian mineral/smelter yang ditargetkan bisa diselesaikan, hanya dua yang bisa tuntas dan beroperasi.

“Pada 2021 semula empat smelter yang akan selesai, namun ada dua yang bergeser pembangunannya ke 2022,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (20/1/2022).

Adapun, total realisasi fasilitas smelter sampai dengan 2021 sebanyak 21 smelter telah terealisasi, dari 23 pembangunan smelter yang ditargetkan. Pada tahun ini, terdapat rencana tambahan tujuh smelter menjadi 28 smelter yang rencananya akan dibangun.

Ridwan merinci, dua smelter yang telah teralisasi pada 2021, yakni smelter milik PT Cahaya Modern Metal Industry (Line 1) yang berlokasi di Banten dengan produk nikel pig iron dan PT Halmahera Persada Lygend yang berlokasi di Maluku Utara dengan produk mixed hydroxide precipitate (MHP).

“Satu perusahaan (PT Halmahera Persada Lygend) ditargetkan pada 2022 namun realisasinya lebih cepat dan bisa selesai pada 2021,” jelas Ridwan.

Sementara 7 smelter tambahan di 2022 di antaranya:

1. PT Aneka Tambang (PRFH) yang merupakan lanjutan dari tahun 2021, sudah terealisasi 99,7%. Berlokasi di Maluku Utara, dengan produk feronikel.

2. PT Smelter Nikel Indonesia yang juga merupakan lanjutan dari tahun 2021, sudah teralisasi 98,7%. Berlokasi di Banten, dengan produk mixed hydroxide precipitate (MHP).

3. PT Kapuas Prima Citra yang juga lanjutan dari 2021 dengan realisasi sudah mencapai 99,8%. Berlokasi di Kalimatan Tengah, dengan produk timbal bullion.

4. PT Kobar Lamandau Mineral yang sudah terealisasi 80%. Berlokasi di Kalimantan Tengah, dengan produk zinc ingot.

5. PT Well Harvest Winning AR (Fase II) yang realisasinya baru tercapai 48,76%. Berlokasi di Kalimantan Barat, dengan produk grade alumina.

6. PT Alchemist Metal Industry yang sudah terealisasi 66,70%. Berlokasi di Maluku Utara, dengan produk nickel pig iron

7. PT Sebuku Iron Lateritic Ores sudah terealisasi 76,23%. Berlokasi di Kalimantan Selatan, dengan produk sponge ferro alloy.

Sumber: CNBC Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *