TERNATE, OT – Untuk memastikan makanan dan minuman takjil aman untuk dikonsumsi, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Sofifi mengambil sampel makanan takjil untuk diidentifikasi.
Kepala BPOM di Sofifi, Tri Wandiro, mengatakan kegiatan ini merupakan program BPOM secara nasional saat bulan puasa dan Idul Fitri tahun ini.
“Jadi ada dua kegiatan hari ini dimana memantau sarana distribusi atau ritel dan yang kedua pengawasan takjil buka puasa,” ucap Tri, Kamis (7/4/2022) di Ternate.
Dia menyebut, pada pengambilan sampel yang dilakukan hari ini meliputi Kota Ternate dan Sofifi dengan rincian, 92 sampel takjil di Ternate Utara, Tengaj dan Selatan sedangkan di Sofifi ada 80 sampel takjil yang diuji.
“Dari hasil pengambilan sampel, seluruhnya tidak ditemukan kandungan berbahaya seperti borax dan formalin,” ungkapnya.
BPOM, lanjut Tri, intens melakukan pengawasan terutama terhadap empat parameter yakni, formalin, borax, prodamin dan metalin.
“Ciri-ciri makanannya seperti bentolan yang tekstur dagingya beda kerena gak lembek. Kemudian tahu yang dibeli di pasar terus disimpan dalam ruang cukup lama, itu harus dicurigai,”jelasnya.
Tri memastikan, kegiatan ini secara rutin akan dilakukan sepanjang bulan ramadan pada seluruh wilayah Maluku Utara termasuk daratan Halmahera, “yang belum dicover itu Sanana dan Taliabu,” sebutnya.
Dia menyatakan, hingga saat ini, pihaknya belum menemukan makanan khususnya takjil di Ternate dan Sofifi yang mengandung rmpat parameter bahan berbahaya. “Sejauh ini amatan kami semua alhamdulillah masih aman,” pungakasnya.
Sumber: IndoTimur