Dua bandar udara di Maluku Utara, Bandara Leo Wattimena di Pulau Morotai dan Bandara Gamarmalamo di Galela, Halmahera Utara ditutup sementara. Penutupan disebabkan aktivitas gunung berapi, Gunung Dukono, di Halmahera Utara.
Kepala Bandara Gamaramalamo Ahmad Saifudin mengatakan penutupan dilakukan karena abu vulkanik Gunung Dukono sudah masuk ke kawasan bandara.
“Sehingga penerbangan Wings Air Galela-Manado harus dibatalkan,” kata, Minggu (23/6).
Dalam sepekan, Wings Air rute Galela-Manado melayani empat kali penerbangan. Yakni pada hari Minggu, Senin, Rabu dan Jumat, dengan kapasitas angkut penumpang 72 orang.
Sementara Manajer Lion Air Group Ternate, Ernawati Hasan mengungkapkan, sepanjang Juni ini sudah dua kali penerbangan Wings Air ke Morotai dibatalkan.
Pasalnya, abu Gunung Dukono terdeteksi di Bandara Leo Wattimena. “Pihak bandara mengeluarkan NOTAM close bandara untuk hari ini sehingga penerbangan kami cancel sampai NOTAM di-open. Pesawat Ternate-Morotai kapasitas angkutnya 72 orang,” katanya.
NOTAM atau Notice to Airmen merupakan pemberitahuan
berisi informasi mengenai penetapan, kondisi atau perubahan di setiap fasilitas
aeronautika dalam jangka waktu pendek dan bersifat penting. Wings Air sendiri
melayani empat kali penerbangan Ternate-Morotai dalam sepekan.
Dibatalkannya pesawat Ternate-Morotai membuat
penumpang memilih alternatif lain untuk menuju Morotai.
Hasrul, salah satu penumpang mengatakan ia terpaksa naik kapal laut menuju
Morotai lantaran ada urusan mendesak.
“Tadi ke bandara tapi pesawatnya cancel. Belum tahu kapan terbang lagi, makanya saya naik kapal laut Ratu Maria yang makan waktu sekitar 12 jam,” ujarnya
Kepala Pos Pemantau Dukono, Iwan Amat, menjelaskan, selama dua hari terakhir Gunung Dukono tertutup abu vulkanik yang mengarah ke utara dan timur laut. Estimasi tinggi asap mencapai 400 sampai 600 meter, dengan bunyi gemuruh yang terdengar lemah dan sedang.
“Kalau arah asap mengarah ke barat laut Bandara Galela terkena dampak dan ke arah utara-timur laut Bandara Morotai juga kena,” katanya, Menurut iwan, saat ini status Dukono masih waspada atau level II. Warga diminta untuk tak berada dalam radius 2 km dari puncak gunung.