Pendidikan menjadi hal utama untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, Harita Nickel yang terdiri dari PT Trimegah Bangun Persada dan PT Megah Surya Pertiwi terus melakukan kegiatan Corporate Social Responsibilty (CSR) di bidang pendidikan,
Dalam hal ini, Harita Nickel membangun gedung sebagai sarana pendidikan di Desa Kawasi. Gedung tersebut berada tepat di samping SD Kawasi, Kecamatan Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
“Pembangunan gedung SD di Desa Kawasi ini sudah digunakan sejak kunjungan Pangdam beberapa bulan lalu dan sudah diserahterimakan secara simbolis. Sekarang sudah digunakan,” ujar Chief Deputy Head Exrel dan CSR Harita Nickel, Alexander Lieman melalui keterangannya, Senin (31/12/2018).
Dijelaskan bahwa gedung tersebut memiliki dua ruang yang difungsikan sebagai ruang kelas. Sebelumnya, pihak sekolah pernah mengeluhkan mengenai minimnya sarana belajar, khususnya untuk ruang kelas. Karena hanya ada empat ruang belajar untuk murid SD kelas 1 sampai 6.
Total murid di SD Negeri Kawasi ada 365 murid dari 6 kelas. Bantuan yang kami berikan sudah dapat menampung sekitar 80-an murid dan juga ditambah dengan gedung yang sudah ada sebelumnya,” kata Alex.
Menurutnya, bantuan tersebut membantu para guru dalam kegiatan belajar mengajar. Karena selain sebagai ruang kelas, gedung itu juga digunakan sebagai tempat untuk melakukan pertemuan.
“Gedung yang dibuat kemarin itu selain untuk ruang belajar, juga sebagai ruangan yang multifungsi karena gedungnya dibuat pemisah permanen. Jadi, bisa dibuat satu ruang pertemuan besar,” kata Alex.
Selain bantuan berupa gedung, Harita Nickel juga telah menjadi mediator dalam pengadaan guru di SD Kawasi. Alex mengatakan, ada tiga guru bantu yang dikirimkan dinas pendidikan setempat untuk mengajar di SD Kawasi.
“Bantuan guru sudah direalisasikan sejak tiga bulan lalu. Sebelumnya kami bersurat ke dinas pendidikan di kabupaten, akhirnya beberapa minggu setelah kunjungan kami, pemda setempat mengirimkan tiga guru tambahan. Gurunya merupakan utusan dari dinas pendidikan. Tapi, kami menjembatani permintaan guru itu, kami berkunjung ke sana dengan hasil temuan yang ada karena memang adanya kekurangan guru pengajar yang ada di SD Kawasi,” kata Alex.
Sementara itu, Lusi, salah satu guru di SD Kawasi mengatakan, bantuan yang diberikan perusahaan membantu sekolah. Karena tidak hanya memberikan bantuan berupa gedung, tetapi juga guru.
“Kami berterima kasih kepada perusahaan yang telah membantu sekolah dalam rangka kegiatan pendidikan. Gedung yang ada saat ini sangat membantu kami,” kata Lusi.
Dikatakan, sebelumnya sekolah menerapkan sistem belajar pagi dan siang. Hal itu dikarenakan kurangnya ruang belajar dan guru. Karena total guru sebelumnya hanya ada tiga orang yang merupakan guru honorer dan satu orang guru PNS.
“Kami memang pernah meminta perusahaan untuk menyediakan guru karena terus terang kami sempat kewalahan. Kami harus mengajar dari pagi sampai sore karena kurangnya guru dan juga ruangan. Tapi, sekarang kami sudah mendapat tambahan guru dan itu sangat membantu,” katanya.