Pabrik baterai untuk mobil listrik yang sedang dibangun di Indonesia diklaim bakal rampung pada akhir tahun ini atau awal 2021.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika menyatakan bahwa proses konstruksi dan investasi di sektor otomotif masih terus berjalan, terutama dalam persiapan membangun industri mobil listrik.
“Untuk cell battery [baterai sel], akhir tahun ini atau awal tahun depan ini juga akan sudah ada industri yang menghasilkan baterai,” ujarnya dalam diskusi daring, Rabu (1/7/2020).
Berdasarkan catatan Bisnis, Maluku Utara menjadi salah satu daerah yang akan memiliki industri bahan baku untuk baterai mobil listrik.
Saat ini pengoperasian industri bahan baku baterai mobil listrik pertama tengah dibangun di Maluku Utara (Malut) tepatnya di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel). Industri yang sedang dibangun Harita Nickel itu, direncanakan mulai berproduksi pada akhir 2020.
Pemerintah Maluku Utara berharap proses konstruksi industri maju ini dapat berjalan dengan lancar dan harus didukung oleh semua pihak. Industri baru ini akan membutuhkan 1.920 orang tenaga kerja profesional, belum termasuk kontraktor dan industri pendukung lainnya.
Ardika sempat mengatakan bahwa Indonesia memiliki daya saing kuat untuk menjadi produsen kendaraan berbasis listrik (KBL) utama di dunia karena memiliki sejumlah keunggulan.
Di antaranya, biaya tenaga kerja dan energi yang lebih murah dan potensi bahan baku baterai yang melimpah sehingga biaya produksi KBL lebih kompetitif dibandingkan negara produsen lain.
Dia mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah juga sedang memacu pengembangan pembangkit bersumber energi air dan angin di berbagai wilayah di Indonesia.
“Pengembangan pembangkit listrik tersebut dapat dijadikan sarana untuk meyakinkan dunia internasional bahwa Indonesia mampu menjadi basis produksi KBL yang didukung sumber energi yang ramah lingkungan,” ucap Ardika.
–
Sumber: bisnis.com